Salahkan Aku jika Allah tak memberi Restu
Wahai hati, apa kabar imanmu hari ini?
Semoga tetap berada di dekapan Allahu Robbi.
Teruslah menitik kebaikan dalam lembaran dengan istiqomah, Jangan biarkan keputus asaan menitik di lembaran perjalananmu. Gerakkan lisan yang bungkam tuk memujiNya.
Semoga tetap berada di dekapan Allahu Robbi.
Teruslah menitik kebaikan dalam lembaran dengan istiqomah, Jangan biarkan keputus asaan menitik di lembaran perjalananmu. Gerakkan lisan yang bungkam tuk memujiNya.
Hari ini masih sendiri menghadapi detik detik yang masih mencaci.
Sendiri, dimana ketakutanku akan imanku disaat sendiri. Sesal yang tak kunjung henti jika sang hati tertusuk oleh hinanya hasutan api. Ingin ku lari mengalihkan segala kedurhakaan yang bersemayam dalam hati. Wahai Robbku yang Maha Tinggi, segala puji bagiMu Ya Robb, hanya Engkaulah yang bisa membolak balikan hati. Dekaplah hamba kembali.
Aku yang terjatuh hina di hari ini. Berperang dalam angan menepiskan segala kegelisahan. Ego yang datang menawarkan kecongkaan. Hati ini masih lemah dan terbawa akan hasutan kedurhakaan.
Salahkan aku jika Allah tak merestui atas segala ikhtiar taarufan ini. Akulah yang tak bisa memantaskan diri. Biarkan semua mengalir pada alurnya. Namun ikhtiarku memperbaiki diri tak akan mati disini.
Aku tak mau menerjang batas yang seharusnya sudah menjadi kewajiban dalam mengenal.
Aku tak mau menerjang batas yang seharusnya sudah menjadi kewajiban dalam mengenal.
Terlalu jauh… mau jadi apa nanti?
Sudah cukup!! malu rasanya ketika Robbku menjadi saksi. Ku temukan kemunafikan ketika bermuhasabah diri.
Teringat akan Al-Kisah Hanzhalah dan Sabda Rosululloh Shalallohu'alaihi Wasallam
عَنْ حَنْظَلَةَ الأُسَيِّدِىِّ قَالَ – وَكَانَ مِنْ كُتَّابِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ – لَقِيَنِى أَبُو بَكْرٍ فَقَالَ كَيْفَ أَنْتَ يَا حَنْظَلَةُ قَالَ قُلْتُ نَافَقَ حَنْظَلَةُ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ مَا تَقُولُ قَالَ قُلْتُ نَكُونُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُذَكِّرُنَا بِالنَّارِ وَالْجَنَّةِ حَتَّى كَأَنَّا رَأْىَ عَيْنٍ فَإِذَا خَرَجْنَا مِنْ عِنْدِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَافَسْنَا الأَزْوَاجَ وَالأَوْلاَدَ وَالضَّيْعَاتِ فَنَسِينَا كَثِيرًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ فَوَاللَّهِ إِنَّا لَنَلْقَى مِثْلَ هَذَا. فَانْطَلَقْتُ أَنَا وَأَبُو بَكْرٍ حَتَّى دَخَلْنَا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قُلْتُ نَافَقَ حَنْظَلَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « وَمَا ذَاكَ ». قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ نَكُونُ عِنْدَكَ تُذَكِّرُنَا بِالنَّارِ وَالْجَنَّةِ حَتَّى كَأَنَّا رَأْىَ عَيْنٍ فَإِذَا خَرَجْنَا مِنْ عِنْدِكَ عَافَسْنَا الأَزْوَاجَ وَالأَوْلاَدَ وَالضَّيْعَاتِ نَسِينَا كَثِيرًا. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ إِنْ لَوْ تَدُومُونَ عَلَى مَا تَكُونُونَ عِنْدِى وَفِى الذِّكْرِ لَصَافَحَتْكُمُ الْمَلاَئِكَةُ عَلَى فُرُشِكُمْ وَفِى طُرُقِكُمْ وَلَكِنْ يَا حَنْظَلَةُ سَاعَةً وَسَاعَةً ». ثَلاَثَ مَرَّاتٍ
Aku menjawab, “Hanzhalah kini telah jadi munafik.” Abu Bakr berkata, “Subhanallah, apa yang engkau katakan?”
Aku menjawab, “Kami jika berada di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kami teringat neraka dan surga sampai-sampai kami seperti melihatnya di hadapan kami. Namun ketika kami keluar dari majelis Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kami bergaul dengan istri dan anak-anak kami, sibuk dengan berbagai urusan, kami pun jadi banyak lupa.”
Abu Bakr pun menjawab, “Kami pun begitu.”
Kemudian aku dan Abu Bakr pergi menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu aku berkata, “Wahai Rasulullah, jika kami berada di sisimu, kami akan selalu teringat pada neraka dan surga sampai-sampai seolah-olah surga dan neraka itu benar-benar nyata di depan kami. Namun jika kami meninggalkan majelismu, maka kami tersibukkan dengan istri, anak dan pekerjaan kami, sehingga kami pun banyak lupa.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu bersabda,
“Demi Rabb yang jiwaku berada di tangan-Nya. Seandainya kalian mau berlanjut dalam beramal sebagaimana keadaan kalian ketika berada di sisiku dan kalian terus mengingat-ingatnya, maka niscaya para malaikat akan menjabat tangan kalian di tempat tidur dan di jalan kalian. Namun Hanzhalah, lakukanlah sesaat demi sesaat.” Beliau mengulanginya sampai tiga kali.
(HR. Muslim, no. 2750).
========================================================================
aku kehabisan alasan atas dosa yang sudah ku lakukan tanpa ku sadari. aku hanya berharap perasaan yang bersemayam dalam hati karena Ridho Robbku.
Ya Robbku
Dekaplah hamba sampai Engkau menghalalkan perasaan ini. bantu hamba keluar dari jurang yang hina ini Ya Robbi. jangan biarkan hamba berada dalam jurang yang lebih kelam. berilah penerang untuk berjalan ke jalan yang Engkau Ridhoi Ya Robbi.



Terus berikhtiar ya gan.. jangan putus doa..
ReplyDeleteInsyaAllah gan, terima kasih
ReplyDelete